Berkujung ke Simatalu
0
komentar
Simatalu adalah salah satu dari dua desa yang tergabung ke wilayah administratif kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Masyarakat Mentawai mempercayai kawasan ini sebagai daerah asal etnis mereka. Para leluhur dan nenek moyang mereka dikatakan turun dari gunung Saleleubaja yang terdapat di Simatalu.
Kawasan Siberut Barat memang agak sulit dicapai. Tak ada jaringan jalan darat. Hubungan laut pun tak selancar yang berlangsung di bagian timur dan selatan. Maklum Simatalu terletak di pantai barat yang langsung berbatasan dengan samudera Hindia. Karena letaknya itu, wilayah Siberut Barat dimana Simatalu berada agak susah di capai, terutama di musim badai. Ombaknya bisa setinggi 6 meter dan bertingkat-tingkat, susul-menyusul dalam tempo yang singkat, bahkan para peselancar
pun tak suka ombaknya karena ganas dan tak kenal kompromi.
Tapi topografis ombaknya yang lebar dan mayoritas landai, walaupun sebagian kecil berupa tebing-tebing curam dengan sudut kemiringannya 90 derajat, Simatalu memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang ingin menjejakkan kaki disana.
Ada tiga cara jika ingin ke Simatalu. Pertama dengan menumpang kapal dagang milik pedagang pengumpul rotan, manau dan kopra. Kapal ini cukup besar dan berangkat dari muara Sikabaluan, kecamatan Siberut Utara. Kapal ini membawa berbagai kebutuhan masyarakat Simatalu seperti rokok, tembakau, pakaian, sepatu, sandal, BBM, beras, gula, teh, kopi, garam, dan kebutuhan - kebutuhan lainnya.
Cara kedua dengan menompang speedboat sewaan. Speedboat ini berangkat dari muara Sikabaluan juga. Namun Speedboat ini tidak selalu ada, kalau beruntung kita bisa menumpang speedboat pastoran yang menjalankan kegiatan ibadah ke dusun-dusun yang ada di Simatalu seperti Limu, Bojo, Saikoat, Simalibbeg, Suruan, Masaba, Limau, Kulumen, Paipajet Hulu. Tapi kapal speedboat ini hanya sampai dusun betaet, desa simalegi dan desa lainnya yang ada di siberut barat. Sisanya harus ditempuh dengan ojek atau jalan kaki. Ojek di Simatalu melaju di atas pasir, bukan di atas aspal seperti ojek yang biasa kita ketahui. Ojek di Simatalu juga menyeberangi muara sungai sambil menyiasati saat pasang naik dan pasang turun kalau tidak ingin terkurung diperjalanan. Perjalanan aman dengan kapal dari muara Sikabaluan ke Betaet butuh waktu 3 jam, kalau badai bisa 6 jam.
Cara ketiga dengan berjalan kaki melalui Sotboyak, Siberut Utara. Waktu tempuhnya biasanya 3 hari naik turun bukit, mengarungi rawa sagu dan merenangi sungai.
Siapa yang berani kesana??????
Masyarakat Mentawai mempercayai kawasan ini sebagai daerah asal etnis mereka. Para leluhur dan nenek moyang mereka dikatakan turun dari gunung Saleleubaja yang terdapat di Simatalu.
Kawasan Siberut Barat memang agak sulit dicapai. Tak ada jaringan jalan darat. Hubungan laut pun tak selancar yang berlangsung di bagian timur dan selatan. Maklum Simatalu terletak di pantai barat yang langsung berbatasan dengan samudera Hindia. Karena letaknya itu, wilayah Siberut Barat dimana Simatalu berada agak susah di capai, terutama di musim badai. Ombaknya bisa setinggi 6 meter dan bertingkat-tingkat, susul-menyusul dalam tempo yang singkat, bahkan para peselancar
pun tak suka ombaknya karena ganas dan tak kenal kompromi.
Tapi topografis ombaknya yang lebar dan mayoritas landai, walaupun sebagian kecil berupa tebing-tebing curam dengan sudut kemiringannya 90 derajat, Simatalu memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang ingin menjejakkan kaki disana.
Ada tiga cara jika ingin ke Simatalu. Pertama dengan menumpang kapal dagang milik pedagang pengumpul rotan, manau dan kopra. Kapal ini cukup besar dan berangkat dari muara Sikabaluan, kecamatan Siberut Utara. Kapal ini membawa berbagai kebutuhan masyarakat Simatalu seperti rokok, tembakau, pakaian, sepatu, sandal, BBM, beras, gula, teh, kopi, garam, dan kebutuhan - kebutuhan lainnya.
Cara kedua dengan menompang speedboat sewaan. Speedboat ini berangkat dari muara Sikabaluan juga. Namun Speedboat ini tidak selalu ada, kalau beruntung kita bisa menumpang speedboat pastoran yang menjalankan kegiatan ibadah ke dusun-dusun yang ada di Simatalu seperti Limu, Bojo, Saikoat, Simalibbeg, Suruan, Masaba, Limau, Kulumen, Paipajet Hulu. Tapi kapal speedboat ini hanya sampai dusun betaet, desa simalegi dan desa lainnya yang ada di siberut barat. Sisanya harus ditempuh dengan ojek atau jalan kaki. Ojek di Simatalu melaju di atas pasir, bukan di atas aspal seperti ojek yang biasa kita ketahui. Ojek di Simatalu juga menyeberangi muara sungai sambil menyiasati saat pasang naik dan pasang turun kalau tidak ingin terkurung diperjalanan. Perjalanan aman dengan kapal dari muara Sikabaluan ke Betaet butuh waktu 3 jam, kalau badai bisa 6 jam.
Cara ketiga dengan berjalan kaki melalui Sotboyak, Siberut Utara. Waktu tempuhnya biasanya 3 hari naik turun bukit, mengarungi rawa sagu dan merenangi sungai.
Siapa yang berani kesana??????
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Berkujung ke Simatalu
Ditulis oleh Admin
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://chalouiss.blogspot.com/2012/09/berkujung-ke-simatalu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Admin
Rating Blog 5 dari 5